Pages

Rabu, 07 Maret 2012

alakadarnya


HAJI JAMIL  
Tidak, ......tidak! .........Gantung saja dia! Tak perlu aku melihat mukanya lagi.
MARJOSO  
Benar-benar relakah Pak Kyai?
HAJI JAMIL  
Aa..., aku rela!
MARJOSO 
Namun, dialah putra yang pernah Pak Kyai harapkan, dialah putra yang pernah Pak Kyai
bisikkan dalam telinganya kalimat azan tatkala ia lahir. Masih ada beberapa saat lagi di mana bapak mungkin bisa mengharapkan sesuatu darinya, penyesalan umpamanya, atau taubat nasukha.
HAJI JAMIL    
Tidak! Tidak ada gunanya sedikitpun mengharap dalam nama Allah.
MARJOSO  
Tidak inginkah Pak Kyai agar Ahmad mati dengan menyebut nama Allah?
HAJI JAMIL  
Tidak!
MARJOSO  
Tidak, Pak Kyai?
HAJI JAMIL(setengah mengharap)
Oh, Marjoso ............. Aku telah berharap-harap dan harapanku dihancurkan, dimusnahkannya ..................
MARJOSO  
Pak Kyai, aku mohon sudi kiranya ......
HAJI JAMIL (cepat menyahut)
Tak perlu, Marjoso, tak perlu aku lihat mukanya lagi.
MARJOSO  (berfikir sejurus)
Baiklah Pak Kyai, saya sudah menawarkan kesempatan.
(memanggil    seorang  prajurit)
Sersan!
(seorang prajurit menghadap)
Sudah siap regu tembak?
SERSAN  
Siap, Pak!
HAJI JAMIL (bingung dan gugup)
Nanti dulu, dia akan  ditembak sekarang?
MARJOSO  
Saya menundanya hanya untuk memberikan kesempatan pada Pak Kyai.
HAJI JAMIL  (mengeluh)
Oh, Tuhan, mengapa kau timpakan bencana ini kepada hamba-Mu? Hamba-Mu yang
tak sekejappun melupakan engkau!
MARJOSO  
Pak Kyai!
HAJI JAMIL  
Mengapa justru di akhir hayatku Engkau panggil semua yang kucintai.
MARJOSO  
Tawakallah Kyai!
HAJI JAMIL (menenangkan dirinya)
Asstaghfirullah! ........... Ampunilah aku lantaran menyesali engkau
KEPADA MARJOSO
MARJOSO  (memerintah Sersan)
Sersan! Bawa Ahmad  menghadap!
SERSAN  
Siap, Pak!
BERANGKAT
MARJOSO  
Tenangkanlah jiwa Pak Kyai.
HAJI JAMIL 
Aku telah kehilangan segala-galanya.
MARJOSO   Kecuali iman, Pak Kyai

0 komentar:

Posting Komentar