PIDATO PAK. DIN
SYAMSUDDIN
Assalamu’alaikum
Wr. Wb
Alhamdulillahil
alimil hakim wasalatu wasalamualan nabiyil halimil kharim wa’ala alihi
wa’ashabihi wamanitaba’a shirotolmustaqim.
Yang saya
muliakan para alim ulama’, sesepuh & winisepuh, yang saya hormati Wali Kota
Kediri & jajaran pemerintah baik sipil maupun TNI, POLRI yang hadir, Bapak
CAMAT, Kepala Desa, RT, RW yang hadir pula. Para pimpinan persyarikatan
Muhammadiyah, hadir bersama saya Bapak Prof. Syafi’a Mugni & Ibu, beliau
adalah ketua BB Muhammadiyah yang membidangi kesejahteraan social, membawahi
Majelis Pembina Kesehatan Umum, dan juga Majelis Pelayanan Sosial, dan juga
Badan Penanggulangan Bencana (BNPB). Begitu pula dari PWM, PDM Kota Kediri Bpk.
Ir Hari Widyasmoro, dan PDM sekitarnya, serta pimpinan ORTOM Muhammadiyah
khususnya Aisiyah, Direktur dan segenap jajaran direksi RS. Muhammadiyah, RS.
PKU. Ahmad Dahlan. Hadirin & hadirat semoga kita semua dirahmati oleh Allah
SWT, amien.
Alhamdulillah
saya sungguh bersyukur kehadirat Allah SWT, dapat menyertai peringatan Milad ke
101 & 104 Muhammadiyah, yang disertai dengan peresmian gedung Mekah
dilingkungan RS. Ahmad Dahlan. Teringat belum terlalu lama hadir ditempat ini
untuk mersmikan gedung pula yangb diberi nama Mina, dan setahun kemudian
diresmikan lagi gedung baru yang diberi nama Madina, dan pada hari ini setahun
kemudian kita menjadi saksi peresmian gedung baru yang diberi nama Mekah. Ini
adalh sebuah kesyukuran & kebanggaan bagi saya bahwa PDM Kota Kediri,
khususnya RS. Ahmad Dahlan kelihatanya tahun demi tahun selalu membangun, tiada
tahun tanpa pembangunan & peresmian, saya berharap ditahun 2014 yang akan
dating atau paling tidak sebelum Muktamar Muhammadiyah Juni 2015. RS. Ahmad
Dahlan Kota Kediri ini bias membangun gedung lain lagi.
Saya
mengikuti perkembangan demi perkembangan, waktu peresmian yang saya hadiri dulu
jumlah karyawannya baru 80 orang, sekarang sudah mencapai 200 orang berarti
meningkat 20 persen dari tahun lalu, ini adalah sebuah prestasi. Dan inilah
Muhammadiyah yang pada hari ini kita syukuri & peringati Miladnya ke 101
tahun menurut penanggalan Miladiyah 18 November yang lalu atau 104 tahun
menurut penanggalan Hijriyah 8 dzulhijah yang lalu, yang sudah lebih dari 1
abad berkiprah bagi bangsa ini, yaitu Muhammadiyah melakukan pencerahan bagi
kehidupan bangsa. Sejatinya gerakan Muhammadiyah kita ini adalah gerakan
pencerahan dan dakwah yang dilakukan oleh Muhammadiyah adalah dakwah
pencerahan, yaitu tanwir. Dan isi latanwir ini dari kata nur(cahaya)
tanwir(pencahayaan, penyinaran, dan pencerahan). Bahkan menjadi istilah bagi
permusyawaratn tertinggi kedua di bawah Muktamar.
Gerakan
dakwah Muhammadiyah adalh gerakan dakwah pencerahan (Al-Harokah At-Tanwiria),
dakwah pencerahan (Ad-Dakwah At-Tanwiria), dan ini berasal dan bertolah dari
ayat sucui Al-Qur’an yang artinya ”Allah lah pemimpin, penguasa, wali bagi
orang-orang yang beriman, yang mengeluarkan mereka manusia itu dari
kegelapan-kegelapan kepada cahaya yang terang-benderang”. Ketika masyarakat
mengalami kegelapan dalam bidang keyakinan, baik pada zaman Rasulullah SAW,
berhumul kepada kemusrikan, masih menyembah selain Allah atu sekarang ini
berhumul dengan tahayul, khurafat, bid’ah, yaitu praktek dari aqidah-aqidah
yang menyimpang, kemudian Islam & Muhammadiyah mengeluarkan mereka menuju
cahaya yang terang benderang dikembalikan kepada aqidah Islamiyah yang
berdasarkan tauhid.
Dakwah
pencerahan ini memiliki 3 tingkatan, tingkatan pertama membebaskan, yaitu
membebaskan masyarakat dari keyakinan yang salah dan keliru, oleh
praktek-praktek yang menyimpang dari aqidah islamiyah, lalu Muhammadiyah datang
untuk membebaskan mereka. Tingkatan kedua yaitu dakwah pencerahan
memberdayakan, manusia diberdayakan, ditingkatkan, diberi kekuatan untuk bisa
bangkit, untuk bias maju, ketika sebelumnya masyarakat terbelenggu, terlilit
oleh kemiskinan, dakwah pencerahan membebaskan mereka tetapi tidak sekedar
membebaskan, namunjuga diberdayakan, diberi santunan itu namanya dakwah
pencerahan pada tingkat memberdayakan. Tingkatan yang ketiga yaitu memajukan,
bagaimana kehidupan masyarakat bisa maju, hari ini lebih baik dari hari
kemarin, hari ini lebih sejahtera dari hari kemarin, itu adalah sebuah proses
memajukan. Jadi dakwah yang dilakukan Muhammdiyah adalah membebaskan,
memberdayakan, dan memajukan. Maka Muhammadiyah kita ini lebih dikenal dengan
gagasan KH. Ahmad Dahlan sebagai gerakan yang mengusung islam yang berkemajuan.
Agama islam itu adalh agama kemajuan, yang mendorong pemuluknya memiliki
kehidupan yang berkemajuan baik duniawi maupun uhkrawi itulah islam yang
berkemajuan dan sangat kuat hadirin & hadirat dorongan agama kita ini
kepada kemajuan. Agama kita ini agar umat islam ini jangan terjebak pada
kemunduran pada keterbelakangan, tapi harus menjadi umat yang terbaik(khairul
ummah) maka spiritualitas atau paham keislaman yang dianut oleh Muhammadiyah
ini diharapkan mendorong adanya pemahaman yang mendorong kehidupan ini.
Spiritulitas,
yaitu ihsan yang berkemajuan, ihsan yang dijelaskan dalam hadits yang artinya “Kamu
beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat Allah, namun jika kamu tidak
melihatNya sesungguhmya Allah melihat kamu”, Cuma sering umat islam menariknya
kepada sebuah orientasi tasawuf sufisme yang individualistic, yang hanya untuk
diri sendiri, merasa sudah sangat dalam beragama tetapi hanya untuk dirinya
sendiri belum untuk orang lain. Muhammadiyah berada pada paham keagamaan yang
mekahirkan ihsan spikualitas yang dinamis yang berkemajuan untuk menyelamatkan
manusia. Organisasi pernah dikritik mengenai tatacara sholat yang minimalis,
namun sesungguhnya sholatnya Muhammadiyah adalah sholat yang proporsionalis
sesuai sabda Rasul yang artinya “sholatlah sebagaimana kamu melihat aku sholat”
maka tidak ada muqadimah/kobeliyah dan tidak ada epilog atau akhiran. Setelah
sholat boleh dzikir atau wirit tapi itu bukan bagian dari sholat dan bukan
kebutuhan primernya, dan jangan dibalik sholatnya yang sekunder wiritnyayang
primer, itu membalikan yang prinsip dari pada yang tidak prinsip. Muhammadiyah
saya sebut proporsionalis karena sholat yang singkat, bahkan lebih panjang
& ayat yang dibacanya lebih panjang itu lebih mantap, yang dimaknai dan
dihayati sehingga menggerakan pelakunnya memiliki akhlak, maka ketika doa
ketika duduk diantara dua sujud berdoa robbigfirli
ya Allah ampuni dosa-dosaku, 17 kali sehari semalam, itu berarti diluar
sholat kita menjadi orang yan mampu menghindarkan diri dari dosa dan
pelanggaran. Bagi Muhammadiyah doa yang singkat sholat yang singkat, Rasulullah
tidak mengajarkan kepada kita doa yang panjang-panjang, doa singkat sekali,
ruku’, sujud, duduk diantara dua sujud, takhiyat, kalau dengan penghayatan dan
kemantapan maka diluar sholat kita menjadi orang yang mampu mengendalikan diri sehingga
tidak terjebak kepada kemusrikan, kemunkaran, dan kemaksiatan, itu namanya
sholat yang proporsional. Ketika kita baca warzukni
masih dalam bidang dua sujud ya Allah
berikanlah aku risky hanya 17 kali sehari semalam minimal, tapi dengan
pemaknaan dan pemantapan maka diluar sholat kita menjadi orang yang punya
semangat kerja yang punya etos kerja akhirnya mencari risky-risky yang telah
disediakan oleh Allah akhirnya menjadi orang kaya itulah makna warzukni. Ini yang saya pelajari dan
saya fahami menjadi ajaran Muhammadiyah yaitu melahirkan ihsan yang
berkemajuan, dan oleh karena itu hidup seorang muslim sebagai warga
Muhammadiyah haruslah menjadi seorang yang berkemajuan dalam hidupnya. Allah
telah mnyediakan kita risky tidak ada alasan buat bermalas-malasan, maka islam
gaya ini atau islam versi ini akan menjadikan umatnya kaya raya, islam
menganjurkan umatnya menjadi orang kaya. Jangan diantara umat ini bersyukur dan
bergembira dari tahun ketahun menjadi mustahiq
zakat, harus bercita-cita menjadi muzaki.
Hadirin hadirat saya
menekankan maka dakwah pencerahan yang tadi sudah disebut ayatnya yaitu
mengeluarkan manusia dari kegelapan-kegelapan menuju cahaya terang benderang.
Maka kalau di Kediri ini masih ada umat yang terbelenggu keyakinan, masih ada
yang berhumul dengan tahayul, bid’ah, dan khurafat saya ingin mengatakan dakwah
ditempat ini belum berhasil. Kalau didaerah ini masih banyak umat yang berada
dibawah garis kemiskinan maka dakwah Muhammadiyah belum sepenuhnya berhasil.
Kalu ditempat ini masyarakat masih ada dibawah setandart kesehatan yang layak
karena tidak ada lembaga-lembaga kesehatan berarti dakwah Muhammadiyah belum
berhasil. Masih banyak lagi yang harus dilakukan, itu namanya dakwah
pencerahan. Sekarang ini dakwah pencerahan ad-dakwah at-tanwiriah ini baik yabg
bersifat membebaskan, meberdayakan, memajukan harus ditingkatkan, karena kita
sekarang menghadapi tantangan ada dakwah sebaliknya dalam tanda kutip yang
menurut Al-Qur’an alladzi nakafaru wahai
orang-orang kafir auliya’I mutoghut pemimpin-pemimpin mereka adalah thoghut,
thogut-thoghut inilah yang menjadi pemimpin orang kafir, orang beriman tidak
akan mau tnduk kepada mereka, yang kerjanya menurut Al-Qur’an adalah
mengeluarkan masyarakat dari cahaya terang benderang menuju kegelapan-kegelapan,
itulah dakwah penggelapan lawanya dakwah pencerahan.
Ini
sekarang terjadi Liberalisasi ekonomi, politik, budaya yang melanda dunia
termasuk Indonesia. Adanya arus kebebasan dalam bidang politik mengesahkan
demokrasi Liberal seolah-olah itu yang terbaik, ada baiknya tapi juga banyak
tidak baiknya, mendesakan liberalisasi ekonomi system kapitalisme demi
pertumbuhan-pertumbuhan dan sekarang kalu perekonomian kita maju karena
pertumbuhanya diatas 5% diatas 6% tapi ukuranya hanya bagi orang-orang tertentu
sementara ada kesenjangan dengan rakyat kecil dilihat pembangunan banyak
gedung-gedung pencakar langit, padahal dibawahnya banyak gubuk-gubuk derita,
itu hasil dari ekonomi kapitalisme yang hanya menimbulkan kesenjangan itu
merupakan harus kita hadapi. 99% di kuasai asing, celakanya lagi didukung oleh
UU yang dibuat oleh tuan-tuan yang ada di DPR sana. UU MIGAS yang
menyengsarakan rakyat, akhirnya kekayaan sumber daya alam Indonesia yang luar
biasa ini tidak bisa dimanfaatkan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat,
terpaksa Muhammadiyah tampil mengajukan gugatan mereview,koreksi ke MK untuk UU
tersebut dibatalkan, Alhamdulillah dikabulkan oleh MK, ternyata pemerintah
tidak melaksanaknan semestinya hanya BP MIGAS dengan SKK MIGAS. Mineral dan
batu bara juga demikian dan sekarang kita ajukan gugatan yang kedua tentang UU
sumber daya air, karena air yang ada di bumi ini bisa dikuras oleh
perusahaan-perusahaan asing. Terjadilah privatisasi dan komersialisasi air
padahal air adalah publikgood and basicnit kebutuhan dasar rakyat yang
seharusnya murah dan pemerintah itu bisa melaksanakan dengan harga murah.
Liberalisasi budaya yang
melanda bangsa ini arus kebebasan budaya begitu anak-anak muda terpukau dengan
budaya-budaya yang datang dari luar. K-pop yang sekarang melanda dunia yang
bahkan Amerika sekarang sangat kagum karena prestasi anak-anak muda Korea ini. Didesain
secara khusus oleh pemerintahnya, itu ketika melanda dunia. Semua bisa
direkayasa sayangnya kita tidak punya kemampuan untuk merekayasa arus Liberalisasi
yang datang ke Indonesia, maka merajalelalah dakwah penggelapan, kalu tadi
dakwah tanwiriah dakwah pencerahan, yang kita hadapi sekarang dakwah
tauzlimiyah dakwah penggelapan yang menggelapkan kita manusia, luar biasa
informasi kita perlukan media kita perlukan, tv kita perlukan tapi tidak
semuanya baik banyak yang tidak baik, banyak yang menggelapkan hati bangsa ini,
hati umat ini. Yang seharusnya Negara ini menurut aturan Konstitusi antara lain
mencerdaskan kehidupan bangsa, itu artinya pencerahan. Mencerdaskan kehidupan
bangsa, yang terjadi banyak hal berbangsa & bernegara kita membodohkan
bangsa inilah yang harus dihadapi oleh Muhammadiyah. Maka terus terang saya
agak gusar sampai kepada galau dari Muktamar ke Muktamar sejak 95 di Banda
Aceh. Muktamar mengatakan kepada pengurus Muhammadiyah untuk membuat siaran TV
Muhammadiyah. Maka mendorong PP Muhammadiyah untuk mengirim surat ke MENKOINFO,
karena itu tanggung jawab Muhammadiyah dalam melakukan dakwah melalui jalur
media TV.
0 komentar:
Posting Komentar