Pages

Minggu, 13 April 2014

PIDATO



PIDATO PAK. DIN SYAMSUDDIN
            Assalamu’alaikum Wr. Wb
            Alhamdulillahil alimil hakim wasalatu wasalamualan nabiyil halimil kharim wa’ala alihi wa’ashabihi wamanitaba’a shirotolmustaqim.
            Yang saya muliakan para alim ulama’, sesepuh & winisepuh, yang saya hormati Wali Kota Kediri & jajaran pemerintah baik sipil maupun TNI, POLRI yang hadir, Bapak CAMAT, Kepala Desa, RT, RW yang hadir pula. Para pimpinan persyarikatan Muhammadiyah, hadir bersama saya Bapak Prof. Syafi’a Mugni & Ibu, beliau adalah ketua BB Muhammadiyah yang membidangi kesejahteraan social, membawahi Majelis Pembina Kesehatan Umum, dan juga Majelis Pelayanan Sosial, dan juga Badan Penanggulangan Bencana (BNPB). Begitu pula dari PWM, PDM Kota Kediri Bpk. Ir Hari Widyasmoro, dan PDM sekitarnya, serta pimpinan ORTOM Muhammadiyah khususnya Aisiyah, Direktur dan segenap jajaran direksi RS. Muhammadiyah, RS. PKU. Ahmad Dahlan. Hadirin & hadirat semoga kita semua dirahmati oleh Allah SWT, amien.
            Alhamdulillah saya sungguh bersyukur kehadirat Allah SWT, dapat menyertai peringatan Milad ke 101 & 104 Muhammadiyah, yang disertai dengan peresmian gedung Mekah dilingkungan RS. Ahmad Dahlan. Teringat belum terlalu lama hadir ditempat ini untuk mersmikan gedung pula yangb diberi nama Mina, dan setahun kemudian diresmikan lagi gedung baru yang diberi nama Madina, dan pada hari ini setahun kemudian kita menjadi saksi peresmian gedung baru yang diberi nama Mekah. Ini adalh sebuah kesyukuran & kebanggaan bagi saya bahwa PDM Kota Kediri, khususnya RS. Ahmad Dahlan kelihatanya tahun demi tahun selalu membangun, tiada tahun tanpa pembangunan & peresmian, saya berharap ditahun 2014 yang akan dating atau paling tidak sebelum Muktamar Muhammadiyah Juni 2015. RS. Ahmad Dahlan Kota Kediri ini bias membangun gedung lain lagi.
            Saya mengikuti perkembangan demi perkembangan, waktu peresmian yang saya hadiri dulu jumlah karyawannya baru 80 orang, sekarang sudah mencapai 200 orang berarti meningkat 20 persen dari tahun lalu, ini adalah sebuah prestasi. Dan inilah Muhammadiyah yang pada hari ini kita syukuri & peringati Miladnya ke 101 tahun menurut penanggalan Miladiyah 18 November yang lalu atau 104 tahun menurut penanggalan Hijriyah 8 dzulhijah yang lalu, yang sudah lebih dari 1 abad berkiprah bagi bangsa ini, yaitu Muhammadiyah melakukan pencerahan bagi kehidupan bangsa. Sejatinya gerakan Muhammadiyah kita ini adalah gerakan pencerahan dan dakwah yang dilakukan oleh Muhammadiyah adalah dakwah pencerahan, yaitu tanwir. Dan isi latanwir ini dari kata nur(cahaya) tanwir(pencahayaan, penyinaran, dan pencerahan). Bahkan menjadi istilah bagi permusyawaratn tertinggi kedua di bawah Muktamar.
            Gerakan dakwah Muhammadiyah adalh gerakan dakwah pencerahan (Al-Harokah At-Tanwiria), dakwah pencerahan (Ad-Dakwah At-Tanwiria), dan ini berasal dan bertolah dari ayat sucui Al-Qur’an yang artinya ”Allah lah pemimpin, penguasa, wali bagi orang-orang yang beriman, yang mengeluarkan mereka manusia itu dari kegelapan-kegelapan kepada cahaya yang terang-benderang”. Ketika masyarakat mengalami kegelapan dalam bidang keyakinan, baik pada zaman Rasulullah SAW, berhumul kepada kemusrikan, masih menyembah selain Allah atu sekarang ini berhumul dengan tahayul, khurafat, bid’ah, yaitu praktek dari aqidah-aqidah yang menyimpang, kemudian Islam & Muhammadiyah mengeluarkan mereka menuju cahaya yang terang benderang dikembalikan kepada aqidah Islamiyah yang berdasarkan tauhid.
            Dakwah pencerahan ini memiliki 3 tingkatan, tingkatan pertama membebaskan, yaitu membebaskan masyarakat dari keyakinan yang salah dan keliru, oleh praktek-praktek yang menyimpang dari aqidah islamiyah, lalu Muhammadiyah datang untuk membebaskan mereka. Tingkatan kedua yaitu dakwah pencerahan memberdayakan, manusia diberdayakan, ditingkatkan, diberi kekuatan untuk bisa bangkit, untuk bias maju, ketika sebelumnya masyarakat terbelenggu, terlilit oleh kemiskinan, dakwah pencerahan membebaskan mereka tetapi tidak sekedar membebaskan, namunjuga diberdayakan, diberi santunan itu namanya dakwah pencerahan pada tingkat memberdayakan. Tingkatan yang ketiga yaitu memajukan, bagaimana kehidupan masyarakat bisa maju, hari ini lebih baik dari hari kemarin, hari ini lebih sejahtera dari hari kemarin, itu adalah sebuah proses memajukan. Jadi dakwah yang dilakukan Muhammdiyah adalah membebaskan, memberdayakan, dan memajukan. Maka Muhammadiyah kita ini lebih dikenal dengan gagasan KH. Ahmad Dahlan sebagai gerakan yang mengusung islam yang berkemajuan. Agama islam itu adalh agama kemajuan, yang mendorong pemuluknya memiliki kehidupan yang berkemajuan baik duniawi maupun uhkrawi itulah islam yang berkemajuan dan sangat kuat hadirin & hadirat dorongan agama kita ini kepada kemajuan. Agama kita ini agar umat islam ini jangan terjebak pada kemunduran pada keterbelakangan, tapi harus menjadi umat yang terbaik(khairul ummah) maka spiritualitas atau paham keislaman yang dianut oleh Muhammadiyah ini diharapkan mendorong adanya pemahaman yang mendorong kehidupan ini.
            Spiritulitas, yaitu ihsan yang berkemajuan, ihsan yang dijelaskan dalam hadits yang artinya “Kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat Allah, namun jika kamu tidak melihatNya sesungguhmya Allah melihat kamu”, Cuma sering umat islam menariknya kepada sebuah orientasi tasawuf sufisme yang individualistic, yang hanya untuk diri sendiri, merasa sudah sangat dalam beragama tetapi hanya untuk dirinya sendiri belum untuk orang lain. Muhammadiyah berada pada paham keagamaan yang mekahirkan ihsan spikualitas yang dinamis yang berkemajuan untuk menyelamatkan manusia. Organisasi pernah dikritik mengenai tatacara sholat yang minimalis, namun sesungguhnya sholatnya Muhammadiyah adalah sholat yang proporsionalis sesuai sabda Rasul yang artinya “sholatlah sebagaimana kamu melihat aku sholat” maka tidak ada muqadimah/kobeliyah dan tidak ada epilog atau akhiran. Setelah sholat boleh dzikir atau wirit tapi itu bukan bagian dari sholat dan bukan kebutuhan primernya, dan jangan dibalik sholatnya yang sekunder wiritnyayang primer, itu membalikan yang prinsip dari pada yang tidak prinsip. Muhammadiyah saya sebut proporsionalis karena sholat yang singkat, bahkan lebih panjang & ayat yang dibacanya lebih panjang itu lebih mantap, yang dimaknai dan dihayati sehingga menggerakan pelakunnya memiliki akhlak, maka ketika doa ketika duduk diantara dua sujud berdoa robbigfirli ya Allah ampuni dosa-dosaku, 17 kali sehari semalam, itu berarti diluar sholat kita menjadi orang yan mampu menghindarkan diri dari dosa dan pelanggaran. Bagi Muhammadiyah doa yang singkat sholat yang singkat, Rasulullah tidak mengajarkan kepada kita doa yang panjang-panjang, doa singkat sekali, ruku’, sujud, duduk diantara dua sujud, takhiyat, kalau dengan penghayatan dan kemantapan maka diluar sholat kita menjadi orang yang mampu mengendalikan diri sehingga tidak terjebak kepada kemusrikan, kemunkaran, dan kemaksiatan, itu namanya sholat yang proporsional. Ketika kita baca warzukni masih dalam bidang dua sujud ya Allah berikanlah aku risky hanya 17 kali sehari semalam minimal, tapi dengan pemaknaan dan pemantapan maka diluar sholat kita menjadi orang yang punya semangat kerja yang punya etos kerja akhirnya mencari risky-risky yang telah disediakan oleh Allah akhirnya menjadi orang kaya itulah makna warzukni. Ini yang saya pelajari dan saya fahami menjadi ajaran Muhammadiyah yaitu melahirkan ihsan yang berkemajuan, dan oleh karena itu hidup seorang muslim sebagai warga Muhammadiyah haruslah menjadi seorang yang berkemajuan dalam hidupnya. Allah telah mnyediakan kita risky tidak ada alasan buat bermalas-malasan, maka islam gaya ini atau islam versi ini akan menjadikan umatnya kaya raya, islam menganjurkan umatnya menjadi orang kaya. Jangan diantara umat ini bersyukur dan bergembira dari tahun ketahun menjadi mustahiq zakat, harus bercita-cita menjadi  muzaki.
Hadirin hadirat saya menekankan maka dakwah pencerahan yang tadi sudah disebut ayatnya yaitu mengeluarkan manusia dari kegelapan-kegelapan menuju cahaya terang benderang. Maka kalau di Kediri ini masih ada umat yang terbelenggu keyakinan, masih ada yang berhumul dengan tahayul, bid’ah, dan khurafat saya ingin mengatakan dakwah ditempat ini belum berhasil. Kalau didaerah ini masih banyak umat yang berada dibawah garis kemiskinan maka dakwah Muhammadiyah belum sepenuhnya berhasil. Kalu ditempat ini masyarakat masih ada dibawah setandart kesehatan yang layak karena tidak ada lembaga-lembaga kesehatan berarti dakwah Muhammadiyah belum berhasil. Masih banyak lagi yang harus dilakukan, itu namanya dakwah pencerahan. Sekarang ini dakwah pencerahan ad-dakwah at-tanwiriah ini baik yabg bersifat membebaskan, meberdayakan, memajukan harus ditingkatkan, karena kita sekarang menghadapi tantangan ada dakwah sebaliknya dalam tanda kutip yang menurut Al-Qur’an alladzi nakafaru wahai orang-orang kafir auliya’I mutoghut pemimpin-pemimpin mereka adalah thoghut, thogut-thoghut inilah yang menjadi pemimpin orang kafir, orang beriman tidak akan mau tnduk kepada mereka, yang kerjanya menurut Al-Qur’an adalah mengeluarkan masyarakat dari cahaya terang benderang menuju kegelapan-kegelapan, itulah dakwah penggelapan lawanya dakwah pencerahan.
            Ini sekarang terjadi Liberalisasi ekonomi, politik, budaya yang melanda dunia termasuk Indonesia. Adanya arus kebebasan dalam bidang politik mengesahkan demokrasi Liberal seolah-olah itu yang terbaik, ada baiknya tapi juga banyak tidak baiknya, mendesakan liberalisasi ekonomi system kapitalisme demi pertumbuhan-pertumbuhan dan sekarang kalu perekonomian kita maju karena pertumbuhanya diatas 5% diatas 6% tapi ukuranya hanya bagi orang-orang tertentu sementara ada kesenjangan dengan rakyat kecil dilihat pembangunan banyak gedung-gedung pencakar langit, padahal dibawahnya banyak gubuk-gubuk derita, itu hasil dari ekonomi kapitalisme yang hanya menimbulkan kesenjangan itu merupakan harus kita hadapi. 99% di kuasai asing, celakanya lagi didukung oleh UU yang dibuat oleh tuan-tuan yang ada di DPR sana. UU MIGAS yang menyengsarakan rakyat, akhirnya kekayaan sumber daya alam Indonesia yang luar biasa ini tidak bisa dimanfaatkan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat, terpaksa Muhammadiyah tampil mengajukan gugatan mereview,koreksi ke MK untuk UU tersebut dibatalkan, Alhamdulillah dikabulkan oleh MK, ternyata pemerintah tidak melaksanaknan semestinya hanya BP MIGAS dengan SKK MIGAS. Mineral dan batu bara juga demikian dan sekarang kita ajukan gugatan yang kedua tentang UU sumber daya air, karena air yang ada di bumi ini bisa dikuras oleh perusahaan-perusahaan asing. Terjadilah privatisasi dan komersialisasi air padahal air adalah publikgood and basicnit kebutuhan dasar rakyat yang seharusnya murah dan pemerintah itu bisa melaksanakan dengan harga murah.
Liberalisasi budaya yang melanda bangsa ini arus kebebasan budaya begitu anak-anak muda terpukau dengan budaya-budaya yang datang dari luar. K-pop yang sekarang melanda dunia yang bahkan Amerika sekarang sangat kagum karena prestasi anak-anak muda Korea ini. Didesain secara khusus oleh pemerintahnya, itu ketika melanda dunia. Semua bisa direkayasa sayangnya kita tidak punya kemampuan untuk merekayasa arus Liberalisasi yang datang ke Indonesia, maka merajalelalah dakwah penggelapan, kalu tadi dakwah tanwiriah dakwah pencerahan, yang kita hadapi sekarang dakwah tauzlimiyah dakwah penggelapan yang menggelapkan kita manusia, luar biasa informasi kita perlukan media kita perlukan, tv kita perlukan tapi tidak semuanya baik banyak yang tidak baik, banyak yang menggelapkan hati bangsa ini, hati umat ini. Yang seharusnya Negara ini menurut aturan Konstitusi antara lain mencerdaskan kehidupan bangsa, itu artinya pencerahan. Mencerdaskan kehidupan bangsa, yang terjadi banyak hal berbangsa & bernegara kita membodohkan bangsa inilah yang harus dihadapi oleh Muhammadiyah. Maka terus terang saya agak gusar sampai kepada galau dari Muktamar ke Muktamar sejak 95 di Banda Aceh. Muktamar mengatakan kepada pengurus Muhammadiyah untuk membuat siaran TV Muhammadiyah. Maka mendorong PP Muhammadiyah untuk mengirim surat ke MENKOINFO, karena itu tanggung jawab Muhammadiyah dalam melakukan dakwah melalui jalur media TV.

0 komentar:

Posting Komentar